Demikiansilsilah singkat keluarga pandawa dan kurawa. Silsilah pandawa dalam bahasa jawa. Pandawa yang berasal dari bahasa sansekerta, yang berarti anak pandu dalam salah satu raja hastinapura mahabharata dengan putra mahkota dari kerajaan tersebut pulau jawa yaitu lima pangeran yudistira, menurut susastra yang terdapat dalam agama hindu
Ilustrasi Pembarape Pandawa. Foto Emerald Chamber by budaya Jawa, Pandawa adalah sebutan untuk lima anak laki-laki yang lahirnya berurutan. Pandawa merupakan sebutan untuk kelima anak laki-laku putra dari Prabu Pandudewanata dengan Dwi Kunti. Namun, kelimanya bukanlah putra kandung Prabu Pandudewanata, melainkan putra para dewa. Oleh karena itu, pembarepe Pandhawa yaiku Raden Yudhistira utawa Puntadewa Orang tua para Pandawa adalah Raden Yudistira atau Puntadewa.Nah artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai kisah kehidupan para Pandawa dalam budaya Para Pandawa dalam Budaya JawaIlustrasi Pembarape Pandawa. Foto Emerald Chamber by dari buku Ilmu Kearifan Jawa yang ditulis oleh Pitoyo Amrih 2008 17, kisah kehidupan para Pandawa dalam dunia wayang sudah diceritakan dalam kurun waktu yang cukup lama. Lima nama Pandawa tersebut adalah Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Mereka berlima lahir dalam lingkungan istana Hastinapura dan tumbuhan dengan berkecukupan. Masa kecil mereka berlima tidak pernah mengenal arti sebuah penderitaan ataupun perjuangan. Sampai suatu ketika seratu saudara sepupu mereka pulang dari pengasingan yang dijuluki Kurawa tidak bisa berempati terhadap perasaan orang lain. Sejak itu, para Pandawa lebih memilih banyak diam di lingkungan Pandawa lebih banyak mengalah jika terjadi sengketa atau adu mulut dengan para Kurawa. Hingga pada akhirnya mereka terusir dari istana dan pergi ke hutan Wanamarta akibat kelicikan para Kurawa. Namun, mereka tidak berputus asa dan berhasil menjadikan sebuah negeri di hutan Wanamarta. Kejayaan dan kejatuhan berkali-kali menimpa negeri mereka seperti sebuah perjalanan Pandawa dapat menjadi contoh memperlihatkan arti sebuah kearifan, bahwa perubahan itu mengikuti sebuah siklus tertentu. Semua kehidupan Menyusun jagad alam semesta ciptaan Sang Pencipta mengikuti sebuah siklus Pandhawa yaiku salah satu tokoh wayang yang dikisahkan dalam budaya Jawa, yang menjadi ayah dari para Pandawa. Prabu Pandudewanata sebagai Pembarepe Pandhawa dikenal sebagai orang yang baik dan dapat dikatakan sempurna sebagai manusia. Pada akhirnya ia naik ke surga. Bahkan, ketika ia naik ke surga, ia tidak meninggalkan anjingnya yang setia padanya. Semoga informasi ini bermanfaat! CHL LeluhurPandawa lan Kurawa (Bahasa Jawa) Cerita Wayang Leluhur Pandawa dan Kurawa dalam Bahasa Jawa - Ana sawatara versi crita bab sapa leluhure Pandawa lan Kurawa. Ana sing ngandharake yen iku Bharata, putrane Prabu Duswanta lan Dewi Sakhuntala. Mula, Pandawa lan Kurawa uga sinebut darah Bharata. Crita liya nyebutake yen kang nurunake iku Artikel makalah Pandawa Lima – meliputi dari pengertian, kisah, anggota, sejarah, tujuan, contoh dan gambar supaya mudah di pahami. Dalam dunia seni dan dongeng Jawa sering mendengar tentang seni pewayangan yang menghasilkan cerita cerita dari beberapa tokoh yang mencerminkan sifat dasar pada diri manusia yaitu tentang pandawa lima dalam cerita cerpen wayang Jawa. Maka materi pokok yang akan kami bahas adalah mengenai cerita Pandawa Lima yang akan kami kutip secara jelas. Berikut cerita pandawa lima berdasarkan bahasa Sansekerta simak penjelasan di bawah ini Pengertian Pandawa LimaKisah Pandawa LimaAnggota Pandawa Lima1. Yudistira2. Bima3. Arjuna4. Nakula5. SadewaShare thisRelated posts Pandawa Lima merupakan salah satu sebutan bagi putra Pandu dalam pemain wayang yang bernama Yudistira Bima Arjuna Nakula dan Sadewa. Meskipun para pangeran tersebut dekenal sebagai lima bersaudara mereka sama yang sering di sebut dengan Dewa Pandu, karena cerita ini mengenalkan tokoh-tokoh pemain wayang dalam bahasa jawa. Karakter pewayang yang dapat di jadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari tentunya memiliki berkarakter yang baik dan santun dalam berbicara sehingga dapat di kenang dalam kisah nya sebuah tokoh sentralnya bersama dengan Kurawa. Baca Juga Pengertian Referensi Kisah Pandawa Lima Pandawa yang berasal dari bahasa sansekerta, yang berarti anak Pandu dalam salah satu raja Hastinapura Mahabharata dengan putra mahkota dari kerajaan tersebut pulau jawa yaitu lima pangeran Yudistira, Menurut susastra yang terdapat dalam agama Hindu Mahabharata yang menjelmah atau penitisan dewa. Berikut kisah yang terdapat tentang lima pewayang tersebut adalah Yudistira – merupakan penitisan sebagai penjelmaan dari Dewa Yama Bima – merupakan penitisan sebagai penjelmaan dari Dewa Bayu Arjuna – merupkan penitisan sebagai penjelmaan dari Dewa Indra Nakula dan Sadewa – merupakan penitisan sebagai penjelmaan dari dewa kembar Aswin. Para lima pandawa tersebut adalah tokoh yang sangat penting dalam wiracarita kisah Mahabharata dalam sebuah pertempuran yang dahsyat di daratan Kurukshetra dengan para Kurawa. Baca Juga Sejarah Netbeans Dari penjelasan di atas tentang beberapa tokoh yang di ceritakan dalam kisah sejarah mahabrata. Berikut angggota pewayang pandawa lima adalah sebagai berikut 1. Yudistira Yudistira merupakan saudara dari pewayang para Pandawa yang paling tua yudistira sebagai penjelmaan dari dewa yama yang di kenal memiliki sifat yang sangat bijaksana dan terkenal juga dia tidak memiliki musuh dimasa seumur hidupnya. Yudistira salah satu sosok orang yang sangat dermawan serta suka mema’afkan atau mampu mengampuni musuh dalam peperangan kepada musuh yang sudah menyerah, sehingga memiliki sebutan sebagai Dhramasuta. Yudistira menjadi seorang Maharaja di dunia setelah perang akbar di Kurukshetra yang berakhir dan mengadakan beberapa kegiatan dalam upacara Aswamedha demi menyatukan kerajaan-kerajaan India. Yudistira dapat melakukan perjalanan suci nya ke gunung Himalaya bersama dengan lima saudara-saudaranya yang lain untuk tujuan akhir kehidupan mereka. 2. Bima Bima merupakan penjelmaan putra kedua dari Kunti dengan Pandu yang memiliki arti “mengerikan” sehingga bima memiliki nama julukan Bayusutha bima dekenal orang yang sangat kuat dan memiliki tubuh yang besar sehingga dia sangat di takuti para musuh dalam peperangannya. Bima paling sangar di antara lima saudara-saudaranya dan pandai memainkan senjata gada sehingga bima dijuluki Werkodara karena sering melakukan kemenangan dalam pertempuran akbar di Kurukshetra. Bima memiliki akhirnya melakukan perjalanan suci bersama para lima pandawa ke gunung Himalaya untuk melakukan tapa beratanya untuk menyucikan dirinya dari peperangan yang sengit dan banyak memakan korban. 3. Arjuna Arjuna merupakan penjelmaan anak bungsu dari raja Pandu dengan Dewi Kunti yang terkenal dengan ketampanannya sehingga dikatakan arjuna pandai dalam memainkan panah dalam peperangan. Arjuna mempunyai banyak nama panggilan yang telah diberi mahkota indah oleh Dewa Indra karena telah berhasil mengumpulkan upeti saat upacara rajasuya dan menjadi pemimpin Madukara. Arjuna dianggap sebagai ksatria yang terbaik dari lima saudaranya dan sangat mahir dalam ilmu peperangan sehingga arjuna menjadi tumpuan para Pandawa yang lainnya saat perang besar di Kurukshetra karena memiliki karakter sangat tampan dan gagah. 4. Nakula Nakula merupakan penjelmaan dari salah satu putra kembar dari raja Pandu dengan istrinya bernama Dewa Aswin yang sering di kenal dalam pengobatan. Nakula adalah ksatria yang sangat gagah dan tangguh sehingga mahir dalam memainkan senjata pedang karena nakula pria yang paling tampan ksatria berpedang yang tangguh. Nakula di kenal seorang yang sangat jujurdan pandai menjaga rahasia. 5. Sadewa Sadewa merupakan salah satu tokoh pandawa lima yang bijaksana dan rajin sehingga sadewa juga memiliki sifat dan kareakter yang serupa dengan kakaknya Nakula setia dan taat kepada orang tua. Dengan demikian tokoh pandawa Lima yang terakhir adalah Sadewa ini putra kembar dari Dewi Madrim dan Raja Pandu yang sering deikenal sebagai menguasai ilmu ilmu dalam bidang astronomi. Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai informasi tentang Pandawa Lima dan beberapa kisahnya yang dapat kami perkenalkan serta beberapa peranan anggotanya, semoga dengan adanya artikel ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semua, terima kasih telah berkunjung ke halaman Web kami Baca Juga Sejarah Perjanjian Linggar Jati Lengkap Wusananekabeh kasangsaran iku bisa kasil kabengkas lan kuwat dilakoni. Beda banget karo Kurawa sing ora kuwat nglakoni. Pranyata menawa dideleng ing antarane Pandhawa lan Kurawa iku isih kadang, sebab Pandhawa iku putrane Prabu Pandhudewanata. Sedenge Kurawa iku putrane Prabu Destrarastra. Wayang sing paling digandrungi masyarakat iku lumrahe cerita kang megepokan karo serial Mahabarata. Sanadyan cerita Ramayana anane luwih dhisik nanging prayata kanggone wong jawa crita wayang Mahabarata katone luwih digandrungi. Bab iki kabuktekake kanthi anane paraga wayang utawa gambar wayang kang dipasang ing saben sing dipasang ingkana paraga cerita Mahabarata. Kaya mangkono iku nuduhake Manawa kang duwe omah pancen wis tepung lan nduweni tokoh kaya kang di idolakake LimaPandhawa iku cacahe ana lima, mula terus kaprah diarani Pandhawa Lima. Puntadewa ya Yudhistira minangka putra pambayun, watak ambeg darma lan nrima ing pandum sarta adoh ing hawa Werkudara ya Bima sena gedhe dhuwur lan gagah prakosa kang nomer loro, Raden Janaka ya Kumbang Ali-ali kang kondhang ngganthenge, prigel lan trampil manah minangka panengahe Pandhawa, dene Nakula Sadewa mujudake satriya kembar kang uga duwe watak utama, ambeg darma, lan luhur bebudene. Wiwit cilik mula wis katon luhuring budi,seneng tetulung, welas asih marang sapadha wong kang nandhang Puntadewa iku peparab liyane Yudhistira, Dwijakangka, Gunatalikrama, Darmakusuma, kratone manggon ing Ngamarta utawa Indraprasta. Panjenengane kagungan garwa Dewi Drupadi putra putrine Raden Drupada, ratu ing Negara Cempala utawa Pancala. Werkudara satriya ing Jodipati garwane aran Dewi Arimbi. Arjuna satriya ing Madukara garwane Dewi Sembadra lan Srikandi. Nakula Sadewa satriya ing Sawojajar. Cethane Pandhawa lima iku watak lan tindak tanduke kena kanggo tepa patuladhane para kawula mudha. Apamaneh kadigdayan lelimane mujudake satriya kang pilih dadi muride Pandhita Durna, Pandhawa wis bisa ngatonake kepinteran lan keprigelane. Raden Arjuna prigel menthang gandhewa lan trampil migunakake keris. Raden Werkudara dhasar gagah prakosa kondhang kagungan sanjaya kuku Pancanaka lan gada rujak pala. Pandhawa katon luwih prigel keimbang murid liyane. Ewasemana, ora tau lan pancen ora seneng pamer watake andhap asor lembah manah lan ngajeni marang lelakon kang dilakoni Pandhawa kasengsaran iku mau dituwuhake saka Kurawa kang kepingin nyirnakake Pandhawa. Wusanane kabeh kasangsaran iku bisa kasil kabengkas lan kuwat dilakoni. Beda banget karo Kurawa sing ora kuwat menawa dideleng ing antarane Pandhawa lan Kurawa iku isih kadang, sebab Pandhawa iku putrane Prabu Pandhudewanata. Sedenge Kurawa iku putrane Prabu Destrarastra. Prabu Pandhu Dewanata iku kaprenah adhine Prabu sebabe dene ing antarane kadang Pandhawa lan Kurawa ora bisa rukun? Iki amerga Dewi Gendari kepingin digarwa dening Prabu Pandhu Dewanata nanging kena apa kok malah diwenehake marang kangmase sing wuta iku ?. Mula banjur nibakake pangipat-ipat manawa besuk saturun-turunne bakal dadi mungsuh bebuyutan
1Pandawa Lima dan 1 Kurawa yang menjadi 1 tokoh utama pada 1 kisah perang baratayudha. 1 Bagaimana awal kisah 1 leluhur mereka yang 1 merupakan satu garis 1 keturunan? 1 langsung saja simak 1 kisahnya dalam bahasa 1 jawa di bawah.. 1 Awal Kedadean saka 1 ketemune antara raja 1 Duswanta lan Sakuntala. 1 raja Duswanta ngrupakne 1 sawong raja gedhe 1 saka kerajan Chandrawangsa 1 karo ngrupakne
Baca kisah epik legendaris Pandawa Lima dalam bahasa Jawa yang menawan, lengkap dengan karakter dan plot yang menegangkan. Dapatkan pengalaman membaca yang unik dan memukau di dalam dunia sastra Jawa.” cerita pandawa lima dalam bahasa jawa Kutha asaleh, ing tanah Jawa, ana lara kuna, cerita ingkang dikenal minangka “Mahabarata”. Cerita punika inggih punika, cerita kekawin kang aranipun ingkang prasasti punika nuli saking sanskerta ingkang dipunujaraken déning Kang Maha Rsi Wyasa, ingkang ingkang ngendi-ngendi sawisé perang Bhâratayuddha. Salah siji saking tatawarsa ingkang minangka “Mahabarata” punika inggih punika kisah pandawa lima. Angger-anggeran punika inggih punika, kathah punika kabehipun tuwuhanan kaliyan karakter utami lan jineng ingkang dipungraosaken déning para kritikus. Kathah punika kadadèkaken saking ajèn Hindu lan Jawa, inggih punika kathah punika kabehipun lungguh ingkang tuwuhanan kaliyan konsep-konsep kasejarahan. Cerita punika sajroning tatanan sabda ingkang kalayan arak-arakan kidung ingkang dikenal minangka tembang. Dening kidung, cerita punika dipuncaosaken lan dipungawuraken ingkang prasaja lan kidung punika saged dipunplester ingkang nganggèlani wanda pratnya. Ing kidung punika, kathah punika saged ngedalang samubarang pralambanging kanggo manggonèkaken kawula ingkang bakal mios méri saking kathah punika. Ugi kathah punika nggawé kawula nglairakaken panutan kanggo melik saking kaping kalih puluh wulan. Dening kidung kathah punika, sawisé dipunwiwiti déning kidung “Sutasoma”, kathah punika ditata kembali déning Kidung “Sumanasanta”. Kacampur lan campur aduk kathah punika nggawé tuwuhanan pangajèn kang nyenengakaken, lan ngangkat janji-janji sabda kang kagungan. Nganggo bhs jawa krama, kathah punika saged katon antuk kewibawaan lan kakuwatan saking karakter utaminipun kang saged ngajayakaken satriya lan kepahlawanan. Dèning kidung, kathah punika kadadèkaken minangka kathah utaminipun, kang saged kersa makarya lan masrahaken kawruh krama. cerita pandawa lima dalam bahasa indonesia Pada jaman dahulu, di Kerajaan Astina, hiduplah seorang raja bernama Prabu Kresna. Ia memiliki lima putra yang terkenal dengan kehebatan mereka. Mereka dikenal dengan nama Pandawa Lima. Pandawa Lima terdiri dari Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Yudistira adalah putra tertua dari Prabu Kresna. Ia dikenal dengan kepribadiannya yang jujur dan bijaksana. Bima, putra kedua, memiliki kekuatan fisik yang luar biasa dan sangat pandai dalam seni bela diri. Arjuna, putra ketiga, adalah seorang ahli panah yang sangat handal. Nakula, putra keempat, memiliki kecantikan yang luar biasa dan pandai dalam ilmu perawatan. Sedangkan Sadewa, putra bungsu, dikenal sebagai ahli dalam ilmu bela diri dan memiliki kelebihan dalam kecerdikan. Namun, kebahagiaan Pandawa Lima tidak berlangsung lama. Duryudana, sepupu dari Pandawa Lima, merasa iri dan cemburu dengan kehebatan mereka. Ia pun mengusir Pandawa Lima dan ibu mereka, Kunti, dari Kerajaan Astina. Setelah itu, Pandawa Lima hidup dalam pengasingan dan berbagai rintangan selalu menghadang mereka. Namun, dengan kehebatan dan kebijaksanaan mereka, Pandawa Lima berhasil mengatasi segala rintangan dan akhirnya memenangkan perang melawan Kurawa. Dalam akhir cerita, Pandawa Lima kembali ke Kerajaan Astina dan menjadi penguasa yang bijaksana dan adil. Mereka hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan, dan menjadi legenda bagi rakyat Astina. Demikianlah cerita tentang Pandawa Lima dalam bahasa Jawa. Cerita ini mengandung nilai-nilai kejujuran, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan yang dapat dijadikan contoh bagi generasi muda. lahir cerita wayang mahabarata bahasa jawa lengkap. ringkasan cerita wayang bahasa jawa ramayana bimbingan. mahabharata blog kisah konflik para pandawa tokoh wayang dalam lakon kurawa dan pandawa di tanah air. cerita wayang mahabarata om juki carajuki com. mahabarata partawiraya â€" pendahuluan
Sugeng Sonten Sedulur J, nderek langkung nggih… kula badhe mbabar cariyos wayang mahabarata ingkang irah-irahanipun Leluhur Pandawa Lan Kurawa. Pramila kaaturaken sugeng maos. Leluhur Pandawa Lan Kurawa Awal Kedadeanw saka ketemune antara raja Duswanta lan Sakuntala. raja Duswanta ngrupakne sawong raja gedhe saka kerajan Chandrawangsa karo ngrupakne turun saka Yayati, dheweke rabeni Sakuntala sakwise pertapaannya dhuwur kongkon saka Bagawan Kanwa sing banjur nduwe turun sang Bharata, sakwise kuwi, sang Bharata nduwe turun sang Hasti sing banjur nangi siji puser pamerentahan sing diwenehi jeneng karo Hastinapura. kabeh raja saka Hastinapura uga ngrupakne turun saka sang Hasti. saka keluarga Hastinapura kesebut, laira sang Kuru sing nyuwasani lan mensucikan siji daerah sing amba banget utawa sing dikenal karo Kurukshetra. jero dinasti Kuru, laira sang Pratipa sing dadi bapak saka prabu Santanu sing dikenal dadi leluhur saka para Pandawa lan Kurawa. Prabu Santanu dhewe ngrupakne sawong raja sing paling mahsyur saka garis turun sang Kuru sing asale saka Hastinapura. dheweke rabi karo dewi Gangga sing dikutuk kanggo mudhun menyang bumi, ning dewi Gangga mungkur sang prabu, amarga dheweke wis melanggar ujar raben. ning, hubungan raben saka prabu Santanu karo Dewi Gangga kesebut wis membuahkan 7 anak, ning kabeh anak kesebut ditenggelamkan menyang segara Gangga saka dewi Gangga karo alasan menawa kabeh anak kesebut wis kena kutukane. Nanging, anak sing nomer-7 bisa dislametake saka prabu Santanu lan banjur diwenehi jeneng karo Dewabrata. sakwise kedaden kesebut, akhire dewi Gangga mungkur prabu Santanu. sakwise Dewabrata beranjak dewasa, dheweke nglakoke supata bhishan pratigya supata kanggo membujang salawase lan ora arep marisi tahta bapake. dheweke nglakoke hal kesebut amarga ora pengen dheweke lan kabeh kemudhunane ngacek karo turun saka Satyawati, embok tiri saka Dewabrata. sakwise ditinggal lunga saka Dewi Gangga, akhire sang prabu dadi taun banjur, Prabu Santanu bali mbanjurke kuripan omah tangga karo rabeni putri nelayansing nduwe jeneng Dewi Satyawati. saka raben kesebut, dikaruniai loro wong anak yang sing diwenehi asma Citrānggada dan Wicitrawirya. lagekne sang Dewabrata/Bisma ngongkonke kanggo lunga menyang kerajanKasi kanggo meloni sayembara lan akhire dheweke nyenengna sayembarakesebut dadine dheweke kedadeyan mbisakne telu wong putri sing nduwe jeneng Ambalika, Amba lan Ambalika sing banjur digawa mulih kanggo dirabekne karo adhi-adhine Amarga Citrānggada wis seda, banjur Ambalika lan Ambika nikah Wicitrawirya, nalika Amba tresna Bisma, nanging Bisma gelem katresnan saka Amba amarga wis kaiket dening sumpah kang ora njaluk nikah kanggo umur. Marga saka usaha kanggo njaga Amba saka awake, kang sengaja catapults panah sing pungkasanipun nembus dodo Amba. Ing pati saka Amba, Bisma ing katresnan mangerténi sing liyawektu Amba bakal reincarnated dadi pangeran sing wis ciri feminin, yaiku anak Prabu Drupada jenenge Srikandi. Lan sedanipun mengko uga ing tangan Srikandi kang mbantu Arjuna ing perang gedhe arep ing Kurukshetra. Citrānggada donya ing umur enom ing perang, iku pungkasanipun digantèkaké déning seduluré jenengé Wicitrawirya minangka heir menyang dhampare prabu Santanu. Nanging, Wicitrawirya piyambak uga donya ing umur enom lan wis ora kagungan wektu kanggo njaluk nikah aken piyambak duwe turunane. Banjur dewi Satyawati ngirim garwa nomer kalihipun Wicitrawirya Ambika lan Ambalika supaya ketemu Rishi Vyasa, amarga panrimo bakal terus upacara kanggo wong-wong mau kanggo njaluk keturunane. Satyawati dewi Ambika dikirim menyang ketemu panrimo Vyasa ing kamar upacara. Sawise Ambika njaluk menyang kamar, weruh pasuryan saka Rishis padha supaya gedhe karo mata cahya murub. Mangkono nggawe Ambika nutup mata kang, kaya kang ditutup mripate kabèh upacara, bin Ambika lair karo mripat sing wuta lan anak Drestarastra. Sawisé iku, iku nguripake kanggo ngunjungi SAGE Vyasa Ambalika menyang bale upacara uga Ambika. Nanging iki marang supaya dheweke mata mbukak supaya anak ora bakal lair lamur minangka anak saka Ambika Drestarastra. Mulane, Ambalika supaya melèk nganti upacara iki liwat, nanging sawise tersebyt upacara kang dadi banget bulak amarga sajrone upacara kang durung nutup mata kang. Sesampunipun, lair Pandu putra Ambalika, sing rama Pandawa, lair bulak. Drestarastra lan Pandu uga wis setengah-cak jenenge Vidura. Vidura dadi anak saka Rishi Vyasa karo Ladies dijenengi Datri. Nanging, nalika upacara iki njupuk Panggonan kang Datri malah mlayu metu saka kamar amarga ana upacara kuat kanggo ndeleng pasuryan panrimo Vyasa wis mencorong kerasa lan pungkasanipun piyambakipun banget ambruk, supaya anak Vidura padha lair dening Datri duwe sikil risak / limp. Amarga Drestarastra lair karo mripat sing wuta, Mulane, tahta Hastinapura diwenehi kanggo Pandu. Banjur Pandu nikahi Kunti. Sawisé iku, Pandu nikah maneh karo dewi Madrim, nanging amarga kesalahan nalika mburu Pandu, dheweke Archery kidang padha nindakake katresnan. Rusa pungkasanipun disumpahi Pandu, sing bakal ora bisa maneh kanggo aran kabungahan sesambetan kakawinan, yen iya supaya, Pandu bakal ketemu marang pati. Sawise ipat-ipat Pandu, kidang pungkasanipun seda lan diganti wangun asli sawijining pandita. Sumber
. 459 9 269 156 133 10 275 292

cerita pandawa dan kurawa lengkap bahasa jawa