Dilansirdari Encyclopedia Britannica, siapakah nama asli dari ali bin abi thalib sebagai khalifah ar-rasyidin yang keempat haydar bin abi thalib. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Siapakah orang yang membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib dari golongan khawarij ketika terjadi perselisihan politik
JawabanDia adalah khalifah pertama dari kalangan Bani Hasyim. Ayahnya adalah Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Abdu Manaf, dan ibunya bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin Abdu dilahirkan di dalam Ka'bah dan mempunyai nama kecil Haidarah. Untuk meringankan beban Abu Thalib yang mempunyai anak banyak, Rasulullah SAW merawat Ali. Selanjutnya Ali tinggal bersama Rasulullah di rumahnya dan mendapatkan pengajaran langsung dari beliau. Ia baru menginjak usia sepuluh tahun ketika Rasulullah menerima wahyu yang kecil Ali telah menunjukkan pemikirannya yang kritis dan brilian. Kesederhanaan, kerendah-hatian, ketenangan dan kecerdasannya yang bersumber dari Al-Qur'an dan wawasan yang luas, membuatnya menempati posisi istimewa di antara para sahabat Rasulullah SAW lainnya. Kedekatan Ali dengan keluarga Rasulullah SAW kian erat, ketika ia menikahi Fathimah, anak perempuan Rasulullah yang paling segi agama, Ali bin Abi Thalib adalah seorang ahli agama yang faqih di samping ahli sastra yang terkenal, antara lain lewat bukunya "Nahjul Balaghah".Syahidnya Utsman bin Affan membuat kursi kekhalifahan kosong selama dua atau tiga hari. Banyak orang, khususnya para pemberontak, mendesak Ali untuk menggantikan posisi Utsman. Para sahabat Rasulullah SAW juga memintanya, akhirnya dengan sangat terpaksa Ali menerima jabatan sebagai khalifah karena suasana peralihan kekhalifahan kini penuh dengan kekacauan, para pemberontak yang menyebabkan syahidnya usman masih bercokol dan membuat onar. Sementara ada banyak orang yang menuntut ditegakkannya hukum bagi pembunuh hope the answer is correct and it helps Я надеюсь, что ответ правильный и надеюсь, что это поможет Jawabankecerdasan Ali bin Abi Thalib adalah membaca Al QuranPenjelasanmaaf kalau salah semoga membantu
Kecerdasandan kedalaman ilmu yang dimiliki menjadikan Ali bin Abi Thalib. Kecerdasan dan kedalaman ilmu yang dimiliki. School SMK Khir Johari; Course Title BI 01; Uploaded By Raflifdillh. Pages 201 This preview shows page 180 - 182 out of 201 pages.
Ali bin Abi adalah sosok teladan yang dicintai Rasulullah SAW. Ali bin Abi Thalib JAKARTA – Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu dianggap sebagai sahabat Rasulullah yang paling senior dan paling dekat dengan beliau. Ali telah masuk islam semenjak dirinya masih kecil. Dikutip dari laman Mawdoo3 pada Ahad 6/6, Ali radhiyallahu anhu memiliki sejumlah keutamaan pada dirinya, sampai-sampai disebutkan bahwa tidak ada sahabat yang memiliki keutamaan seperi dirinya. Dan berikut lima karakterisitik dari Ali bin Abi Thalib 1. Keberanian Ali terkenal akan sifatnya yang pemberani. Hal ini banyak disebut dalam buku-biografi dan al-Maghazi. Ini juga termasuk konfrontasinya dengan musuh. Saat Perang Khaibar, Ali menantang Murhib Yahudi dan membunuhnya. Pada Parang Khandaq, dia berduel dengan Amr bin Abdu Wudd yang terkenal prima dan berani dari Suku Quraisy, Ali berhasil membuatnya tersungkur dan tewas. 2. Pengorbanan diri Ali radhiyallahu anhu menjadi contoh dengan pengorbanan dirinya pada agama dan untuk tujuan yang mulia. Dia pernah tidur di ranjang Rasulullah, saat orang-orang kafir ingin membunuhnya. 3. Zuhud terhadap dunia Ali merupakan hamba yang saleh, dan dia tidak mengharapkan kemewahan dan perhiasan dunia yang fana. Ali tidak tertipu oleh semua itu. Kantor pusat pemerintahannya di Kufah sangat sederhana, berbeda dengan para khalifah yang datang setelah masanya. 4. Ketakwaan Dia memiliki ketakwaan yang baik kepada Allah Ta'ala. Ali menggantungkan semua urusannya kepada-Nya. Meskipun banyak bahaya yang menimpa oleh musuh-musuh Islam, dia tidak memiliki penjaga. Ali terbunuh saat dia pergi sholat subuh oleh Abdurrahman bin Muljam tanpa penjagaan. 5. Kedermawanan Dia suka memberi dan menghabiskan hartanya di jalan Allah SWT. Sumber mawdoo3
Ahlussunnahjuga mengakui Ali bin Abi Thalib sebagai salah seorang Khulafaur Rasyidin (khalifah yang mendapat petunjuk). Sunni menambahkan nama Ali di belakang dengan Radhiyallahu Anhu atau semoga Allah ridha padanya. Tambahan ini sama sebagaimana yang juga diberikan kepada sahabat Nabi yang lain. Sufi [ sunting | sunting sumber]
Ali bernama lengkap ali bin Abu Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf. Beliau dilahirkan di Makkah pada hari Jum'at 13 Rajab tahun 570 M atau 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad Saw. Beliau tinggal bersama Nabi Muhammad Saw sejak kecil. Beliau diasuh sebagaimana anak sendiri karena kondisi ayahnya yang miskin. Beliau mendapat didikan langsung dari Nab Muhammad Saw sehingga menjadi seorang yang berbudi tinggi dan berjiwa luhur. Ali bin Abi Thalib masuk Islam saat berusia tujuh tahun. beliau adalah anak kecil yang pertama masuk Islam, sebagaimana Khadijah adalah wanita yang pertama masuk Islam, Zaid bin Haritsah adalah budak yang pertama masuk Islam, Abu Bakar ra adalah lelaki merdeka yang pertama masuk Islam. Sepeninggal Khalifah Usman bin Affan dalam kondisi yang masih kacau , kaum muslimin meminta Ali bin Abi Thalib untuk menjadi Khalifah Akan tetapi ada bebarapa tokoh yang menolak usulan tersebut. Khalifah Ali bin Abi Thalib melaksanakan langkah-langkah yang dapat dianggap sebagai prestasi yang telah dicapai . 1. Mengganti Pejabat yang Kurang Cakap. Khalifah Ali bin Abi Thalib menginginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja. Akan tetapi, pejabat-pejabat tersebut ternyata banyak yang berasal dari keluarga Khalifah Usman bin Affan Bani Umayah . Akibatnya, makin banyak kalangan Bani Umayyah yang tidak menyukai Khalifah Ali bin Abi Thalib. Adapun gubernur baru yang diangkat Khalifah Ali bin Abi Thalib antara lain a. Sahl bin Hanif sebagai gubernur Syiria b. Usman bin Hanif sebagai gubernur Basrah c. Qays bin Sa’ad sebagai gubernur Mesir d. Umrah bin Syihab sebagai gubernur Kufah e. Ubaidaillah bin Abbas sebagai gubernur Yaman 2. Membenahi Keuangan Negara Baitul Mal . Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan, banyak kerabatnya yang diberi fasilitas negara. Khalifah Ali bin Abi Thalib memiliki tanggung jawab untuk membereskan permasalahan ftersebut. Beliau menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Kebijakan tersebut mendapat tantangan dan perlawanan dari matan penguasan dan kerabat Utsman bin Affan. Mereka mengasut para shahabat yang lain untuk menentang kebijakan Ali bin Abi Thalib. Dan melakukan perlawanan terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib. Akibatnya terjadi peperangan seperti perang Jamal dan perang Shiffin. 3. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa. Pada saat Khalifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan , Wilayah Islam sudah mencapai India. Pada saat itu , penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca, seperti kasrah, fathah, dhommah dan syaddah. hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks Al-Qur'an dan Hadits di daerah-daerah yang jauh dari Jazirah Arab. Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Qur'an dan Hadits. Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad ad Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu, yaitu ilmu yang mempelajarai tata bahasa Arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat membantu orang-orang non Arab dalam mempelajari sumber utama ajaran islam, yaitu Al-Qur'an dan Hadits. 4. Bidang Pembangunan. Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun Kota Kuffah secara khusus. Pada awalnya kota Kufah disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi Kota Kufah kemudian berkembang menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadits,ilmu nahwu dan ilmu pengetahuan lainya. Setelah mengamati prestasi keempat khalifah memiliki persamaan prestasi pada penyebaran daerah Islam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain a. Islam mengajarkan semua sendi kehidupan, baik agama, sosial, politik, ekonomi, dan budaya. b. Kewajiban dakwah bagi pemeluknya merupakan pendorong utama bagi para shahabat untuk menyebarkan Islam c. Byzantium dan Persia mulai melemah membuat Islam bisa berkembang dengan cepat d. Kebebasan beragama bagi masyarakat di Byzantium membuka peluang untuk mengajarkan ajaran Islam e. Penyebaran Islam dilakukan secara simpatik dengan penuh kedamaian. Kekerasan diperlukan dalam kondisi yang tidak ada pilihan. f. Bangsa Arab lebih dekat dengan bangsa-bangsa jazirah g. Mesir, Syiria, dan Irak merupakan daerah kaya yang ingin membebaskan diri dari penjajahan Romawi dan persia. Sekaligus menjadi penyokong dana dalam menyebarkan Islam Baca Juga Prestasi Khalifah Abu Bakar Shiddiq 11-13 H / 632-634 M Prestasi Khalifah Umar bin Khattab 13-23 H / 634-644 M Prestasi Khalifah Utsman bin Affan 23-35 H / 644-656 M Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang prestasi Khalifah Khalifah Ali bin Abi Thalib semasa menjadi khalifah. Dari prestasi tersebut sangat besar sumbangsih Khalifah Khalifah Ali bin Abi Thalib untuk perkembagan agama Islam hingga saat ini kita rasakan. Sumber Buku SKI Kelas VII Kementerian Agama Republik Indonesia. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin. Politikkekuasaan itu bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga kerelaan menerima kekalahan demi menjaga kerukunan dan persatuan. Tidak ada contoh yang paling pas selain yang dicontohkan oleh Sayyidina Hasan, Khalifah kelima dalam sejarah Islam. Cucu Nabi, yang diriwayatkan wajahnya amat mirip Datuknya ini, menjadi khalifah setelah ayahnya, Ali bin Abi Thalib, meninggal dibunuh. Ali bin Abi Thalib adalah salah satu tokoh yang terkenal dalam sejarah Islam. Beliau merupakan putra Abi Thalib, paman Nabi Muhammad SAW. Ali adalah sahabat sekaligus sepupu yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW karena memiliki akhlak yang mulia dan juga cerdas. Masa kecilnya dihabiskan di samping Rasulullah SAW sehingga membuatnya tumbuh menjadi manusia yang berbudi luhur, bahkan termasuk ke dalam salah satu tokoh yang dijanjikan masuk surga oleh Allah SWT. Ali bin Abi Thalib lahir di Mekkah pada tahun 602 Masehi. Ia hidup bersama Rasulullah SAW sejak berusia 6 tahun dan masuk Islam pada usia 10 tahun. Ali adalah seorang yang cerdas sehingga membuatnya dijuluki sebagai Babul Ilmi yang berarti pintu ilmu. Ia sering sekali dimintai pendapat atau saran mengenai suatu hal oleh para Khalifah. Setelah Khalifah ketiga, Utsman bin Affan wafat. Ali bin Abi Thalib meneruskan kepemimpinannya dan menjadi Khalifah keempat dalam sejarah Islam. Para sahabat Muhajirin dan Anshar secara sukarela membaiat Ali sebagai pemimpin, karena mereka memandang bahwa tidak ada orang lain yang lebih utama dan lebih berhak menjadi Khalifah selain Ali bin Abi Thalib. Mereka juga memandang bahwa Ali bin Abi Thalib adalah sahabat Nabi yang punya keluasan ilmu, paling pemberani, dan paling dicintai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Untuk semakin mengenal sosok Ali bin Abi Thalib, berikut ini ada beberapa contoh kepribadiannya yang sangat patut diteladani oleh umat Muslim, khususnya para generasi muda saat ini. Kepribadian Ali bin Abi Thalib yang Patut Diteladani 1. Mencintai Ilmu Ali bin Abi Thalib tercatat sebagai salah satu orang paling awal yang masuk Islam dan dianggap juga sebagai ulamanya para sahabat senior. Beliau dikenal karena kesungguhannya dalam mempelajari ilmu agama dan senantiasa menghabiskan waktunya untuk selalu berada di sisi Nabi Muhammad SAW. Kepribadiannya yang sangat mencintai ilmu dan selalu berhati-hati dalam menjaga lisan ini sangat baik untuk dijadikan sebagai teladan, agar kita selalu menyadari betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan. 2. Zuhud Terhadap Dunia Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib adalah manusia yang tumbuh besar dalam lindungan dan bimbingan Nabi Muhammad SAW, sehingga membuatnya mampu merenungi setiap makna kehidupannya di dunia. Ali merupakan hamba yang taat, saleh, dan tidak mengharapkan kemewahan duniawi, bahkan kantor pusat pemerintahannya di wilayah Kufah pun dibangun dengan sangat sederhana. Alasannya adalah karena beliau tidak ingin tertipu dengan urusan keduniawian. 3. Dermawan Hidup dengan kesederhanaan tidak membuatnya jadi pribadi yang kikir, beliau bahkan dikenal sebagai sahabat yang pemurah, dermawan, dan gemar berinfak untuk meringankan beban orang yang kesusahan. Sikapnya ini sudah biasa ia lakukan sejak usia muda, karena ayahnya, Abu Thalib, juga dikenal sebagai orang yang sederhana dan sering membantu orang miskin. Seiring dengan kemenangan pasukan Muslim atas penaklukan Romawi dan Persia, kehidupan Ali bin Abi Thalib pun ikut membaik. Ia bisa memiliki beberapa kebun kurma yang digunakan untuk kepentingan keluarga dan juga umat Muslim. 4. Sosok yang Pemberani Ali bin Abi Thalib adalah salah satu tokoh Islam yang terkenal pemberani dan tidak kenal takut melawan para musuh. Dalam setiap peperangan yang diikutinya, Ali tidak pernah sekalipun kalah atau melarikan diri, beliau juga termasuk ke dalam 12 orang yang ikut melindungi Rasulullah SAW dari serangan orang Quraisy saat terjadinya Perang Uhud. Dalam Perang Khandaq dan Perang Khaibar, Ali juga berhasil memenangkan duel melawan para musuhnya yang dikenal sebagai salah satu tokoh terhebat dari suku Quraisy. 5. Dapat Dipercaya Sebagai seorang manusia dan pemimpin umat Islam, Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai seorang yang amanah dan bertanggung jawab. Ali pernah diminta untuk mengembalikan barang-barang milik orang Quraisy yang sebelumnya dititipkan kepada Rasulullah SAW saat hendak hijrah, dan semua barang-barang tersebut kembali pada pemiliknya tanpa kurang sedikitpun. Karena kepribadiannya yang amanah, Ali bin Abi Thalib sering dipercaya oleh Rasulullah SAW untuk menyampaikan pesan-pesan penting dan menyebarkannya kepada umat Muslim. Untuk lebih mengenal kisah hidup, kepribadian, dan perjuangan Ali bin Abi Thalib dalam memegang teguh panji keimanan, kamu bisa membaca biografinya dalam buku Biografi Lengkap Ali bin Abi Thalib yang ditulis oleh Abdul Syukur Al-Azizi. Ali bin Abi Thalib memang terkenal sebagai salah satu tokoh sentral dalam sejarah dakwah Islam. Beliau adalah kesatria Muslim terbaik dalam medan perang, sekaligus sebagai pembela dan pelindung terdepan bagi Nabi Muhammad SAW. Pernikahannya dengan Fatimah az-Zahra juga semakin mempererat nasab kekerabatannya dengan Rasulullah SAW. Buku ini akan mengupas tuntas kehidupan Ali bin Abi Thalib mulai dari kelahiran, perjuangan dalam membela kebenaran, kepemimpinannya, hingga wafatnya. Melalui kisah hidupnya yang luar biasa, para pembaca akan mendapatkan banyak sekali pelajaran yang berharga terutama dalam hal keimanan, keilmuan, dan dedikasi pada agama. Buku yang penuh inspirasi ini bisa kamu dapatkan di Selain itu, dalam menyambut bulan Ramadan, Gramedia Official Shop pada Shopee memberikan diskon hingga 90% untuk buku, Al-Qur'an, hingga sajadah dan tas pilihan. Shopee Diskon Buku Gramedia Ramadan Ada pula gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian dengan langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! promo diskon
Arrahmah.com) - Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu adalah orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak. Ia menggantikan Nabi shallallahu 'alaihi wa salam tidur di ranjangnya pada malam hijrah ke Madinah. Ia hijrah ke Madinah, ikut semua peperangan Islam dan menikahi Fatimah putri Nabi shallallahu 'alaihi wa salam.
Kecerdasan Ali bin Abi Thalib yang Memukau ’Ali bin Abi Thalib adalah seorang sahabat yang sangat jenius. Ia dibesarkan oleh Nabi Muhammad Saw. dan berkesempatan menemani Nabi selama 30 tahun. Ibnu Ishaq menceritakan dari Mujahid bin Jabir bahwa ketika suku Quraisy didera krisis pangan, Abu Thalib memiliki banyak tanggungan anak. Nabi Saw. pun berinisiatif membantu mereka dengan mengajak pamannya yang kaya di antara Bani Hasyim, yaitu ’Abbas. Kata Nabi, ”Paman, Abu Thalib memiliki banyak keluarga yang harus ditanggungnya. Padahal, seperti engkau lihat sendiri, kita semua sedang mengalami kesulitan hidup. Bagaimana kalau kita menemui Abu Thalib dan membantunya meringankan bebannya. Aku akan mengasuh salah satu anaknya, dan engkau juga akan mengasuh satu anaknya”.’Abbas menerima ajakan Nabi tersebut. Mereka berdua pun pergi ke rumah Abu Thalib. Setelah bertemu Abu Thalib, mereka berdua berkata, ”Kami berdua ingin membantumu meringankan beban keluargamu dengan mengasuh anak-anakmu sampai keadaan yang sulit ini pulih kembali.” Abu Thalib menjawab, ”Tinggalkan ’Aqil bersamaku di sini. Masing-masing kalian boleh memilih selain dia”.Setelah itu, Nabi membawa ’Ali sedangkan ’Abbas membawa Ja’far untuk dirawat dan dididik. Sejak itu, ’Ali hidup bersama Nabi Muhammad hingga Allah mengangkat beliau menjadi Nabi dan Rasul. ’Ali pun mengikuti beliau, beriman kepada beliau dan membenarkan risalah beliau. Sedangkan Ja’far tinggal bersana ’Abbas sampai ia masuk Islam dan bisa hidup adalah salah satu intelektual terbesar di antara para sahabat Nabi. Sebagaimana Aristoteles, beliau juga dikenal sebagai bapak ilmu pengetahuan Islam. Di dalam kitab Izalat Al-Khifa’, Shah Waliyullah memuji intelektualitas ’Ali yang tinggi sebagai akibat didikan yang diberikan Nabi. Kenyataan ini dikuatkan oleh pernyataan Nabi sendiri, ”Aku adalah gudang ilmu pengetahuan dan ’Ali adalah gerbangnya”. Ia juga dianggap sebagai ahli tafsir. Selama 6 bulan pertama kekhalifahan Abu Bakar, ia mengatur bab-bab Al-Qur’an menurut urutan waktu turunnya wahyu.’Ali juga dikenal sebagai seorang mujtahid dan pakar hukum pada zamannya. Ia mampu menyelesaikan hal-hal yang pelik dan yang paling musykil sekalipun. Bahkan ’Umar dan sayyidah ’Aisyah menyampaikan berbagai kesulitan yang mereka hadapi kepada beliau. Dikisahkan, pada suatu waktu 2 perempuan bertengkar memperebutkan seorang bayi laki-laki. Masing-masing menyatakan bahwa bayi itu adalah anaknya. Kedua perempuan itu lalu dibawa menghadap ’Ali. Sesudah mendengarkan penjelasan masing-masing dari kedua perempuan tersebut, ia memerintahkan agar bayi itu dipotong-potong. Mendengar hal itu, seorang di antara perempuan tadi langsung menangis dan dalam linangan air mata memohon kepada khalifah untuk menyelamatkan si bayi dan dialah ibu si bayi yang sesungguhnya. ’Ali langsung memberikan bayi itu pada ibunya, dan menghukum perempuan yang satunya lagi. ’Umar pernah mengomentari ’Ali sebagai berikut, ”Semoga Allah melindungi; kita boleh saja menghadapi isu yang kontroversial, tetapi ’Ali selalu bisa menyelesaikannya.”Suatu hari, seorang wanita jatuh cinta kepada seorang pemuda dari sahabat Anshar. Karena pemuda itu tidak mau memenuhi keinginannya, wanita tersebut melakukan tipu muslihat terhadap pemuda tadi. Dia mengambil telur, kemudian kuning telurnya dia buang dan putih telurnya ia tumpahkan ke kedua paha dan itu kemudian datang kepada khalifah Umar bin al-Khatthab sambil berteriak, “Laki-laki ini telah memperkosa saya dan mempermalukan saya pada keluarga saya. Ini adalah bekas bertanya kepada beberapa wanita, mereka menjawab, “Di badan dan pakaiannya ada bekas sperma.” Umar berniat akan menghukum pemuda itu, tetapi ia memohon pertolongan seraya berkata, “Wahai amirul mukminin, hendaknya Anda lihat dulu perkara saya. Demi Allah, saya tidak melakukan zina dan tidak pernah berniat melakukannya. Dia merayu saya, lalu saya menjaga diri.”Mendengar penjelasan itu, Umar memanggil Ali dan bertanya, “Wahai Abu al-Hasan, bagaimana pendapat Anda mengenai perkara mereka berdua?.” Ali kemudian melihat cairan yang ada di baju di wanita. Dia meminta diambilkan air panas yang mendidih. Ketika Ali menuangkan air ke baju wanita tersebut, ternyata putih telur itu mengkristal. Ali kemudian mengambilnya, menciumnya dan mencicipinya. Dengan demikian, Ali tahu bahwa yang ada di baju wanita itu bukan sperma, tetapi putih telur yang sengaja ditumpahkan untuk menjebak pemuda yang dicintainya tadi. Ali lantas mengancam wanita tersebut hingga akhirnya mengakui perbuatannya. . 383 56 310 101 187 4 406 315

bagaimanakah kecerdasan yang dimiliki khalifah ali bin abi thalib