Diskspace akan menjadi tempat untuk meletakkan semua file website Anda. Disk space yang juga dikenal dengan storage space atau web space adalah jumlah ruang penyimpanan di web server yang disediakan oleh penyedia layanan web hosting (web hosting provider) untuk pemilik website (website owner).
Untuk mengunggah file ke situs web di akun Hosting Linux, berikut adalah cara mengakses Manajer File cPanel dari Dasbor akun Anda. Tips Perlu mengunggah banyak file? Buat file ZIP, unggah ke akun Anda, lalu ekstrak file di sini. Buka halaman produk GoDaddy. Di bawah Web Hosting, di sebelah akun Hosting Linux yang ingin Anda gunakan, pilih Kelola. Di Dasbor Akun, di bagian Situs Web, untuk situs web tempat Anda ingin meletakkan file, pilih , lalu pilih Manajer File. Secara default, Manajer File akan mengunggah file Anda ke direktori akar untuk situs web tersebut. Di screenshot ini, direktori akar adalah /public_html sebagaimana ditunjukkan pada halaman Manajer File Catatan Direktori akar untuk situs web Anda mungkin berbeda, tergantung pada penyiapan misalnya, /public_html/blog atau /public_html/ namun jika langkah-langkahnya telah diikuti sejauh ini, Manajer File akan mengunggah file ke direktori akar situs web, kecuali jika Anda memilih lokasi berbeda. Opsional Jika perlu, pilih direktori berbeda di pohon direktori. Pilih Unggah. Klik Pilih file untuk menelusuri file yang ingin Anda unggah, pilih file, lalu pilih Buka untuk segera mengunggah file. Anda juga dapat menarik dan melepaskan beberapa file ke dalam kotak untuk mengunggahnya. Langkah-langkah terkait Jika Anda mengunggah file ZIP, berikut adalah cara mengekstraknya di akun Anda. Agar dapat mengunggah situs web untuk domain sekunder atau add-on, verifikasikan direktori akar situs web Anda sebelum mengunggah file. Info selengkapnya Anda juga dapat mengunggah file dengan klien FTP. Untuk bantuan dalam menggunakan Manajer File, lihat Dokumentasi Manajer File cPanel.
DatabaseServer. Database adalah tempat dimana kita meletakkan file-file data yang diperlukan oleh sebuah website ataupun aplikasi. Berhubung pada saat ini hampir seluruh website sudah berwujud dinamis yang pastinya membutuhkan database, maka kita juga memerlukan sebuah Database Server sebagai lanjutan dari Web Server.
Perbedaan domain dan hosting terletak pada fungsinya. Hosting adalah sebagai tempat/ media untuk meletakkan file website seperti gambar, video, script website serta database. Sedangkan, domain adalah nama alamat dari bangunan atau website disebut dengan Domain. Jadi tanpa domain dan hosting, website tidak akan bisa online dan diakses banyak orang via internet. Apa Perbedaan Domain dan Hosting? Tidak sedikit yang bertanya kepada Kami, sebenarnya apa apa sih perbedaan domain dan hosting. Mengapa untuk membuat website harus perlu hosting dan domain? Bisa tidak jika hanya beli salah satu saja? Penting mana domain atau hosting? Apakah ada beli hosting gratis domain agar tidak ribet dalam proses order? Baik, untuk menjawab itu semua silahkan baca penjelasan berikut. Hanya sedikit orang yang tahu tentang domain dan hosting, mungkin karena tidak setiap orang menggunakan website, jadi tidak heran jika kata domain dan hosting masih sedikit asing ditelinga kita. Apalagi untuk pemula yang baru ingin membuat website. Mereka pasti masing asing dan awam tentang hosting dan domain. Jadi begini, domain dan hosting adalah komponen utama dalam pembuatan website. Tanpa domain dan hosting, website anda tidak dapat online dan tidak dapat diakses internet. Hosting adalah Hosting adalah tempat untuk meletakkan file website. Kita ambil mudahnya saja ya. Apabila website anda di ibaratkan sebuah bangunan rumah, hosting adalah kavling tanah yang dipetak- petak tempat dibangunnya rumah sedangkan domain adalah nama alamat dari bangunan/ rumah anda. Dikutip dari wpbeginner, Hosting memiliki fungsi sebagai tempat atau media untuk menyimpan segala file yang ada pada website. Hal tersebut bertujuan agar website anda nantinya dapat di akses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. File-file yang ada di dalam website harus disimpan dalam sebuah server Hosting. Nah, server Hosting ini tentu saja harus full selama 24 jam. Jika server down, maka website tidak akan bisa diakses. Untuk itu, pastikan website anda diletakkan di hosting murah dengan garansi 99,9% uptime. Ketika anda sudah memiliki Hosting, maka nantinya juga akan mendapatkan akses cPanel Hosting. cPanel Hosting adalah kontrol panel untuk pengelolaan hosting dan domain seperti membuat subdomain, melakukan hosting web, melakukan domain forwarding, mengelola SSL, membuat email domain, mengatur kapasitas hosting dan sebagainya. Baca Juga Cara Memilih Hosting Terbaik Untuk Pemula Domain adalah Domain adalah nama atau alamat dari suatu website. Keberadaan domain ini juga tidak kalah penting jika dibandingkan dengan Hosting. Tanpa domain, website tidak akan memiliki nama. Bagaimana orang lain bisa tahu dan berkunjung ke website anda jika website tersebut tida memiliki nama? Apa yang harus mereka klik di search engine? Haruskan orang lain membuka website melalui IP Address? Tidak mungkin! Maka dari itu hadirlah Domain untuk melengkapi Hosting. Domain digunakan untuk memberikan nama alamat dalam website anda. Ada 2 jenis domain yaitu Domain gTLD domain global dan Domain ccTLD domain id. Pertama, Domain gTLD adalah domain global dan tidak memiliki syarat apapun. Contoh dari domain gTLD seperti .com , .net , .org , dan sebagainya. Sedangkan Domain ccTLD adalah domain indonesia id. Domain id diatur oleh PANDI. Contoh dari domain id seperti . , . , .id , dst. Berbeda dengan domain gTLD, khusus domain ccTLD domain id memiliki syarat tertentu yang sudah dikeluarkan oleh PANDI. Silahkan baca syarat id untuk melihat syarat-syarat apa saja untuk domain ccTLD. Keduanya bisa anda pesan dalam jangka waktu untuk berlangganan minimal 1 tahun. Setiap orang bebas memilih nama domain untuk website yang dimiliki. Satu nama domain hanya berlaku untuk 1 pengguna. Sifat domain tidak bisa di “keep” atau di “booking”. Jadi, jika anda ingin order sebuah nama domain dan sudah fix memiliki nama domain yang diinginkan, silahkan langsung ketik nama domain yang anda inginkan di halaman pesan domain murah. Jika sudah selesai melakukan pemesanan, jangan lupa segera lunasi pembayarannya agar nama domain yang anda inginkan tersebut tidak digunakan oleh orang lain dan bisa segera aktif agar bisa anda gunakan. Ingat! Pastikan anda sudah tahu nama domain yang ingin digunakan sebelum melakukan order! Jika ada salah dalam penulisan nama domain, anda tidak dapat melakukan refund! Baca Juga Tips Memilih Nama Domain Apakah Bisa Hanya Beli Domain atau Hosting Saja? Bisa! Tetapi, perlu diingat bahwa website dapat online jika anda memiliki domain dan hosting! Jika memiliki sebuah blog dari *wordpress, *blogspot, *tumblr ataupun *weebly, anda bisa lakukan custom domain. Custom domain adalah melakukan pergantian alamat domain dari suatu media blog gratis namun tetap masih menggunakan hosting dari blog tersebut. Misalnya, anda memiliki blog dengan alamat blogsaya. blogspot .com. Kemudian anda memiliki domain dengan nama blogsaya .com. Lalu, anda ingin mengarahkan blog tersebut ke domain yang ada agar terlihat profesional namun tanpa beli hosting. Apakah bisa? Bisa! Kamu hanya cukup mengarahkan alamat domainnya saja ke hosting gratis milik blogspot. Namun, memang fitur yang didapat cukup terbatas. Anda tidak bisa mendapatkan akses cPanel Hosting, mengatur kapasitas hosting dan sebagainya. Beli Hosting Gratis Domain Untuk pemula, biasanya tidak mau ribet dalam urusan pembuatan website. Apalagi untuk urusan order domain dan order hosting. Untuk itu, silahkan pilih penyedia layanan domain dan hosting yang memberikan paket hemat domain hosting. Hal tersebut selain tidak merepotkan, anda juga bisa mendapatkan harga hosting lebih murah. Di DomaiNesia, anda bisa beli hosting gratis domain dengan melakukan order Paket Hemat Domain dan Hosting. Anda bisa memilih Hosting Super dengan kapasitas 2GB selama 1 tahun dan anda bisa langsung mendapatkan Domain Gratis .com, .net dan sebagainya. Selain itu agar website lebih aman, anda juga bisa mendapatkan SSL murah Gratis. SSL adalah pengaman sebuah website. Ibarat pagar, SSL akan melindungi bangunan website dari semua ancaman virus dan malware. SSL akan membuat suatu jalur secara terenkripsi antara server dan web browser pada sisi pengunjung sehingga akan terhindar dari serangan hacker jahat. Bagaimana jika tidak bisa membuat website sendiri? Tenang! Kamu bisa manfaatkan fitur Instant Deploy juga milik DomaiNesia! Untuk membeli hosting terbaik sekaligus gratis domain, silahkan kunjungi Baca Juga Apa Itu SSL? Manfaatnya Bagi Website Bisnis Kesimpulan Bagaimana? Sekarang sudah paham perbedaan domain dan hosting kan? Agar website anda bisa online dan diakses oleh orang lain maka file website harus di upload ke Hosting. Cara hosting web nya pun mudah. Ada beberapa cara seperti upload via file manager ataupun via FileZilla. Tanpa domain, website juga tidak mungkin bisa online. Bisa sih, tetapi apakah ada orang yang mau berkunjung ke website anda? Apakah ada orang yang ingin menghapal alamat IP dari server hosting untuk hanya sekedar membuka halaman website anda? Kami rasa tidak ada. Untuk itu, pastikan anda memilih hosting terbaik dan domain murah berkualitas! Tenang saja, ada banyak penyedia domain hosting dengan kualitas terbaik dan harganya terjangkau. Demikian sedikit informasi yang bisa kami bagikan tentang perbedaan domain dan hosting. Semoga bermanfaat. Apabila ada pertanyaan jangan ragu menghubungi Kami 🙂 Salam, Tim DomaiNesia
Menelusuridan mengurutkan file serta folder Di web. Anda akan kesulitan mencari dalam ratusan file hanya untuk menemukan satu file yang diperlukan. Jadi, coba telusuri Drive. Saat meletakkan kursor di kotak penelusuran Drive, Anda akan melihat daftar jenis file yang disarankan oleh Drive untuk memfilter penelusuran.
Tempat meletakkan file-file yang diperlukan oleh website adalah A. proxyB domainC. hostingD. TCP/IPE. lankak bntu aku menjwb nya ya
Andaharus meletakkan file website anda ke folder public_html, maka dari itu buka direktori file website anda. Setelah itu, klik Select All , kemudian klik kanan filenya dan klik Move . Select All dan Move
Apr 14, 2023 Ariata C. 5menit Dibaca Untuk mengonlinekan situs, Anda perlu melakukan beberapa cara hosting website sehingga pengunjung bisa mengaksesnya di internet. Nah, di artikel ini, kami akan menjelaskan cara upload website menggunakan beberapa tool yang tentunya sudah cukup familiar. Langkah-langkahnya adalah Pilih web hosting yang andal dan tepercaya Tentukan cara upload website Upload dan ekstrak file arsip website Pastikan semua file tersimpan di public_html Impor database MySQL Cek apakah website berhasil online Namun sebelum melanjutkan ke cara mengupload website di bawah ini, Anda perlu mempersiapkan hal berikut lebih dulu Login ke control panel akun hosting Anda. File website biasanya dalam format arsip .zip atau . dan database jika digunakan. Aplikasi FTP, seperti FileZilla, dan informasi login FTP opsional. Langkah 1 Pilih web hosting yang andal dan tepercayaLangkah 2 Pilih cara upload websiteFile ManagerFile Transfer Protocol FTPImporter website otomatisPlugin migrasi WordPressLangkah 3 Upload dan ekstrak arsip websiteLangkah 4 Pastikan semua file tersimpan di public_htmlLangkah 5 Mengimpor database MySQLLangkah 6 Mengecek apakah website berhasil online atau tidak Langkah 1 Pilih web hosting yang andal dan tepercaya Membuat website dengan performa terbaik memang tidak boleh sembarangan. Salah satu hal yang akan paling berpengaruh adalah kualitas layanan web hosting yang Anda pilih, dengan semua fitur unggulan untuk mulai membuat dan mengonlinekan situs Anda. Ada beberapa hal penting yang tidak boleh Anda abaikan saat memilih hosting yang bagus baik durasi bulanan maupun hosting tahunan murah Live support. Pasti Anda pernah merasa kesal saat tak ada seorang pun yang datang dan membantu Anda. Apalagi jika terbelit masalah, otomatis Anda merasa marah dan sebal. Begitu pula dengan yang terjadi pada web hosting. Jika suatu provider hosting tidak menawarkan fitur live chat atau bantuan via telepon, maka Anda akan merasa kesulitan dan kebingungan dari waktu ke waktu. Memiliki kontrol terhadap akun web hosting Anda. Semakin terbatasnya Anda dalam mengontrol dan mengelola akun, maka semakin besar pula kesempatan Anda untuk mendapatkan masalah ketika website berhasil dionlinekan. Salah satu contohnya adalah vs versi self-hosted. Space untuk mengembangkan proyek online Anda. Sebagian besar website yang sudah memiliki banyak traffic melalui proses yang sangat panjang sebelum seberhasil sekarang. Sebelum memakai jasa web hosting tertentu, pastikan provider tersebut memiliki fitur yang dapat diskalakan jikalau suatu saat website Anda membutuhkan lebih banyak ruang dan power misalnya, layanan VPS murah atau cloud web hosting. Jaminan uang kembali. Tidak ada seorang pun yang suka berinvestasi kalau hasilnya hanya membawa kerugian. Jadi, Anda harus mengecek dan memahami kebijakan suatu provider. Jaminan pengembalian duit memungkinkan Anda untuk mengetes web hosting terlebih dulu sebelum akhirnya membeli dan menggunakannya. Penawaran tambahan yang lebih baik. Siapa yang tidak suka dengan berbagai penawaran terbaik? Misalnya, di layanan kami, Anda bisa mendapatkan berbagai promo domain murah bahkan domain gratis jika Anda membeli hosting dengan durasi tahunan tersedia juga SSL gratis seumur hidup di semua paket hosting!. Singkatnya, carilah layanan yang menawarkan sejumlah keunggulan dari satu paket. Sebagai perusahaan yang sudah lama berkecimpung di dunia web hosting, kami memberikan semua yang Anda inginkan! Langkah 2 Pilih cara upload website Langkah selanjutnya adalah memilih tool yang tepat untuk mengonlinekan website. Berikut empat tool yang paling banyak digunakan untuk mengupload situs File Manager Tool berbasis browser ini memiliki semua fitur unggulan untuk mengelola file dan direktori Anda. Jika memilih Hostinger, Anda akan mendapatkan akses ke tool ini! Hanya saja, tool ini memiliki satu kekurangan, yaitu batasan upload. Jika ukuran backup website lebih besar dari 256MB, sebaiknya gunakan FTP. File Transfer Protocol FTP Sebagian besar provider web hosting mendukung FTP atau protokol transfer file yang bisa Anda gunakan untuk terhubung ke klien FTP. Kalau belum memiliki klien FTP, pastikan untuk menginstalnya di PC Anda. Untuk user Hostinger, semua kredensial yang diperlukan untuk mengakses klien FTP Anda ada pada menu Akun FTP di bawah bagian File. Di sini, Anda bisa menemukan semua informasi penting mengenai akun FTP Anda, seperti username, hostname, dan password FTP. Tidak ada batasan ukuran untuk mengupload file dengan FTP. Namun, Anda memerlukan sedikit pengetahuan teknis, yang bisa Anda pelajari di artikel kami tentang cara mengonfigurasi FileZilla dan klien FTP lainnya. Importer website otomatis Bagi user Hostinger, tersedia fitur Impor Website yang bisa Anda temukan di hPanel. Anda bisa menggunakannya untuk mengekstrak arsip website ke direktori public_html. Tool ini mendukung .zip, .tar, dan . dengan batas upload 256 MB. Plugin migrasi WordPress Seperti yang Anda tahu, WordPress merupakan salah satu platform yang terkenal akan kemudahan pengelolaannya. Jika Anda menggunakan WordPress, maka ada beberapa cara untuk memindahkan website. Salah satu cara termudah adalah dengan menggunakan plugin misalnya All in One WP Migration, yang akan melakukan pemindahan situs. Sayangnya, kelemahan plugin terletak pada batasan ukuran arsip website yang bisa diunggah, yakni 256MB. Sebenarnya, kelemahan ini bisa diaasi dengan membeli versi premiumnya. Apabila ukuran file website lebih besar dari 256MB, maka opsi terbaik adalah dengan menggunakan FTP. Untuk informasi yang lebih lengkap, silakan baca artikel tentang migrasi WordPress. Langkah 3 Upload dan ekstrak arsip website Mari kita mulai dari File Manager Hostinger – tool yang kami buat untuk memudahkan pekerjaan para webmaster. Buka File Manager dan pilih ikon Upload yang ada di menu kanan atas. Setelah itu, pilih arsip website yang tersimpan di komputer dan impor ke server kami. Gunakan fitur Ekstrak yang ada di menu bagian atas untuk decompress arsip website Anda. Langkah selanjutnya adalah memastikan semua file tersimpan di folder yang benar dan tepat. Jika ingin menggunakan FTP dengan FileZilla untuk mengupload website, maka ekstrak arsip website terlebih dulu di komputer karena aplikasi FTP tidak memiliki fitur ekstrak. Dengan mengekstrak file website terlebih dulu, Anda dapat mentransfer semua file secara langsung ke public_html tanpa perlu melakukan hal-hal lain. Kalau tidak, Anda harus membuat koneksi via SSH dan mengekstrak arsipnya secara manual. Langkah 4 Pastikan semua file tersimpan di public_html Di tahap ini, Anda harus memastikan bahwa semua file tersimpan di direktori root domain, yang adalah public_html. Terkadang, muncul direktori tambahan ketika Anda mengekstrak backup website. Alih-alih file website Anda terbuka di Anda bisa menggunakan File Manager atau FTP untuk memindahkan website dari subfolder ke domain utama. Langkah-langkahnya seperti di bawah ini Buka direktori di mana file Anda tersimpan. Pilih semua file, lalu klik kanan, kemudian pilih opsi Pindahkan. Atur destinasi ke public_html dan lakukan proses sampai selesai. Langkah 5 Mengimpor database MySQL Jika website punya database, maka Anda juga harus menguploadnya. Akan tetapi, apabila website tidak punya database MySQL, maka Anda tidak perlu membaca bagian ini. Berikut langkah-langkah untuk mengimpor database Buat database dan user MySQL baru. Buka database yang baru saja dibuat melalui phpMyAdmin. Gunakan fitur Import untuk upload file backup. Update informasi koneksi database MySQ misalnya, nama database, host, user, password yang ada di dalam file konfigurasi. Untuk informasi yang lebih lengkap, silakan baca tutorial kami yang berjudul cara merestore database dengan menggunakan phpMyAdmin. Langkah 6 Mengecek apakah website berhasil online atau tidak Setelah semua file website berhasil diupload, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengecek situsnya apakah bisa online ata tidak. Apabila domain telah diarahkan ke Hostinger, maka yang perlu Anda lakukan hanyalah membuka domain tersebut melalui browser. Satu hal yang perlu diingat, jika domain baru saja diarahkan ke server kami, maka Anda harus menunggu hingga 24 jam agar DNS bisa sepenuhnya dipropagasi. Namun, jika domain diarahkan ke provider lain, maka ada beberapa cara untuk mengecek apakah situs dan domain bisa diakses atau tidak Dengan menggunakan file host. Ada file khusus di komputer yang bisa diatur agar bisa meniru perubahan DNS jika Anda menggunakan MacOS, silakan baca tutorial ini. Mengecek ketersediaan tool online. Di internet, ada banyak sekali tool online! Di samping itu, tool online juga bisa digunakan. Cukup paste nama domain dan tool akan melakukan tugasnya. Menggunakan plugin browser. Jika Anda setup ekstensi, seperti Virtual Hosts, maka ekstensi tersebut bisa digunakan untuk mengecek perubahan DNS. Dalam hal ini, Anda hanya butuh nama domain dan alamat IP dari akun Anda A record. Ikuti semua instruksi dan proses dengan benar agar konten website berhasil online. Namun, jika Anda menemukan masalah, jangan ragu untuk hubungi kami. Kami akan siap membantu 24/7! 😉 Kesimpulan Selamat! Anda baru saja mempelajari cara upload website. Seperti yang disebutkan di atas, Anda bisa upload website menggunakan FTP client. Namun, file hanya bisa diupload satu per satu dan itu memakan waktu yang cukup lama. Di sisi lain, tool File Manager sangat berguna untuk mengimpor satu atau dua file dengan cepat, membuat code tweak, atau upload website yang ukurannya tidak lebih dari 256MB. Apabila Anda ingin membuat blog atau website online shop, maka semua yang diperlukan untuk mengupload proyek Anda ke World Wide Web sudah jelas! Ariata suka sekali menulis dan menerjemahkan, dan sekarang ini bekerja sebagai translator di Hostinger Indonesia. Lewat artikel dan tutorial yang diterbitkan di blog Hostinger, Ariata ingin membagikan pengetahuan tentang website, WordPress, dan hal terkait hosting lainnya kepada para pembaca.
Dilansirdari Ensiklopedia, Tempat Meletakkan file-file yang diperlukan oleh website adalahtempat meletakkan file-file yang diperlukan oleh website adalah Hosting. Penjelasan. Kenapa jawabanya bukan A. Proxy? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain. Kenapa nggak B
Tempat Meletakkan file-file yang diperlukan oleh website adalah? Proxy Domain Hosting TCP/IP LAN Jawaban yang benar adalah C. Hosting. Dilansir dari Ensiklopedia, tempat meletakkan file-file yang diperlukan oleh website adalah Hosting. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Proxy adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Domain adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. [irp] Menurut saya jawaban C. Hosting adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban D. TCP/IP adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. LAN adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. Hosting. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
. 58 191 105 475 347 244 283 174
tempat meletakkan file file yang diperlukan oleh website adalah