Metodologimerubah manusia yang dilakukan oleh Nabi saw. ialah dengan memastikan para sahabat membersihkan jahiliyah i'tiqad dan akhlak dalam diri dengan cara menuntut ilmu, membina iman dan akhlak mahmudah melalui bermujahadah nafs untuk menuntut ilmu, mujahadah nafs untuk melakukan ibadah khusus kepada Alla seperti salat tahajud dan membaca
CARA menerapkan Mujahadah An-Nafs ternyata banyak yang mencari. Pasalnya, Mujahadah An-Nafs jarang terdengar di masyarakat. Kata Mujahadah merupakan sinonim dari kata jihad. Mujahadah berasal dari bahasa arab yaitu dari kata Jahada yang artinya 'berperang melawan musuh'. Table of Contents Show Mujahadah An NafsPengertian Mujahadah An NafsDalil Tentang Mujahadah An NafsContoh Mujahadah An NafsBagaimana Cara Menerapkan Mujahadah An Nafs Dalam Kehidupan Sehari HariHikmah Mujahadah An NafsVideo yang berhubungan Dalam kitab Al-Mausu’atul Fiqhiyyah disebutkan وَالْجِهَادُ الْقِتَال مَعَ الْعَدُوِّ كَالْمُجَاهَدَةِ، قَال تَعَالَى {وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ} . وَفِي الْحَدِيثِ الشَّرِيفِ لاَ هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ، وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ . يُقَال جَاهَدَ الْعَدُوُّ مُجَاهَدَةً وَجِهَادًا إِذَا قَاتَلَهُ "Al-Jihad itu adalah berperang melawan musuh seperti Al-Mujahadah. Allah Ta'ala berkalam 'Dan berperanglah kalian Jaahidu karena Allah dengan sebenar-benarnya perang.' Dan pada hadis yang mulia 'Tidak ada hijrah setelah Al-Fath, akan tetapi jihad dan niat. Dikatakan Jahadal aduwwu mujahadatan dan jihaadan, bila dia memeranginya'." Al-Mausu’atul Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah 16/124 Termasuk definisi ini adalah berusaha dengan sungguh-sungguh dan mengerahkan segala kemampuan untuk melawan musuh dengan tangan, lisan, atau dengan apa pun yang mampu. Dalam hal ini, musuh yang dimaksud terbagi menjadi tiga, yaitu Baca juga 5 Sunah ketika Buka Puasa Ramadhan, Miliki Pahala Sangat Besar 1. Nafsu atau diri sendiri Mujahadah An-Nafs Godaan tidak hanya datang dari setan. Namun, ada juga manusia yang bermaksiat karena hanya ingin memuaskan nafsunya saja. Menurut Ibnu Mandhur, Al-Mujahadah memiliki arti yaitu menahan dari syahwat, menjauhkan hati dari angan-angan. An-Nafs merupakan bahasa Arab yang memiliki makna hakikat, jiwa, atau ruh. Mujahadah An-Nafs adalah memerangi jiwa atau ruh yang menyeru kepada kejelekan. Dalam buku Mujahadah, memiliki makna sebuah upaya untuk menggapai ridho Allah Subhanahu wa ta'ala yang merupakan amalan yang akan membuka pintu hidayah. 2. Musuh yang tampak Mujahadah Al-Aduw Dalam hal ini, musuh yang dimaksud yaitu orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Dikarenakan mereka saat diumumkan perang, maka seorang Muslim wajib untuk melawan mereka. Baca juga Menag Terbitkan SE Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola, Ini Isi Lengkapnya 3. Setan Mujahadah Asy-Syaithon Sebagai makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa ta'ala, setan punya tugas terus mengganggu manusia. Padahal, dia dahulu taat kepada Allah Ta'ala. Tapi karena enggan bersujud kepada Nabi Adam Alaihissallam, maka Allah Ta'ala melempar setan ke dunia. Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Klik Tautan Ini Setiap Muslim diperintahkan melakukan Mujahadah An-Nafs supaya hidupnya bahagia, Bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari? Pertama Setiap Muslim disarankan bersabar dengan cara tidak membalas terhadap ejekan atau cemoohan orang yang tidak suka. Menjauhi sifat dengki atau iri hati kepada orang lain dengan tidak membalas kedengkian mereka. Maafkanlah kesalahan orang lain yang telah berbuat zalim. Sebab, orang lain tersebut akan mendapat balasan dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Baca juga Unik! Abu Nawas Beri Potongan Setengah Masa Hukuman Tahanan Seumur Hidup, Gimana Caranya? Baca juga Mau Pesan Makanan di Hotel Arab, Pria Ini Bingung Menunya Tulisan Arab Gundul Semua Kedua Mensyukuri segala nikmat yang telah Allah Subhanahu wa ta'ala berikan, serta tidak merusak nikmat tersebut. Misalnya, menjaga lingkungan selalu bersih, menjaga kesehatan tubuh dengan merawatnya, berolahraga, mengonsumsi makanan dan minuman halal serta sehat, dan lain sebaginya. Ketiga Menjauhi atau menghindari perbuatan maksiat dan dosa. Membiasakan berzikir kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan menahan serta mengendalikan hawa nafsu. Demikian penjelasan cara menerapkan Mujahadah An-Nafs, semoga dapat menerapkannya. Wallahu a'lam bissawab. Pengertian, hikmah dan contoh bagaimana cara menerapkan mujahadah an nafs dalam kehidupan sehari hari juga hadits yang berkaitan dengannya. Mujahadah An Nafs Pernah dengar tentang mujahadah an nafs?, atau apakah pernah dengar tentang mengendalikan hawa nafsu?, ya, pengendalian hawa nafsu adalah nama lain dari mujahadah an nafs. Mengendalikan hawa nafsu ini adalah ajaran Islam yang seharusnya bisa di praktikan oleh setiap individu Muslim, karena ini salah satu akhlak mulia, yaitu akhlak kepada Allah, rasul-Nya dan kepada sesama manusia. Kenapa di sebutkan akhlak kepada Allah, Rasul-Nya dan kepada manusia?, karena jelas semua yang kita lakukan jika bertentangan dengan nilai Agama, maka kita di anggap orang yang tidak berakhlak kepada Allah dan Rasul-Nya. Begitu juga jika kita menyakiti atau berbuat buruk kepada sesama manusia maka kita termasuk orang yang tidak mempunyai akhlak kepada sesama. Karena dalam sebuah hadits, yang bisa di baca pada artikel hadits tentang akhlak, yang mahfumnya, “Nabi di utus untuk menyempurnakan akhlak”. Maka salah satu cara untuk menyempurnakan akhlak adalah dengan melakukan mujahadah an nafs, lalu apa sebenarnya pengertian secara bahasa dan maknanya, berikut penjelasannya. Pengertian Mujahadah An Nafs Arti mujahadah an nafs di ambil dari dua kata dalam bahasa Arab yaitu mujahadah dan an nafs, Mujahadah artinya adalah bersungguh sungguh dan An Nafs artinya diri sendiri. Jadi pengertian mujahadah an nafs adalah, kesungguhan atau bersungguh sungguh dalam mengendalikan diri sendiri untuk tidak berbuat keburukan, dosa dan akhlak tercela. Dengan kata lain maknanya adalah kita bersungguh sungguh untuk mengendalikan “mengekang” hafa nafsu diri sendiri dari perbuatan tercela secara agama maupun adat. Baca juga Pengertian Akhlak Mahmudah dan Akahlak Mazmumah Dalil Tentang Mujahadah An Nafs Dalil tentang berusaha untuk melawan hawa nafsu ada dalam Hadits dan Al Quran, berikut beberapa dalil tentang mujahadah an nafs. Dalil Dari Hadits Hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah Sallalahu alaihi wassalam Bersabda yang artinya “Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya menahan hawa nafsu dan beramal untuk kehidupan setelah mati” [ Tirmidzi] Hadits tentang mujahadah an nafs inilah yang menjadikan dalil kuat akan keutamaan dari mengekang atau menahan hawa nafsu, yang di katakan orang cerdas. Hadits riwayat Imam Ahmad, Rasulullah Sallalahu alaihi wassalam Bersabda yang artinya “Dan saya juga mendengar Rasulullah saw. Bersabda, “Mujahid adalah orang yang berjihad terhadap dirinya” [ Ahmad]. Maksud jihad disini adalah jihad untuk menundukan nafsu kita di bawah naungan Agama, dan di katakan sebagai jihad yang utama. Tentu berbeda halnya jika perang sedang berkecamuk, maka berjihad dalam perang lebih utama. “Nabi Muhammad Sallahu alaihi wassalam juga Bersabda “Telah kembalilah kita dari sebuah perlawanan yang kecil perang Badar dengan orang Kaum Kafir Quraisy waktu itu, menuju peperangan yang besar, maka Sahabat pada bertanya Ya Rasulullah, apa yang engkau maksudkan peperangan yang besar? Rasul menjawab Perang melawan hawa nafsu”. Setelah jihad dengan berperang melawan orang kafir, maka ada jihad lagi dan jika di lakukan akan menyamai bahkan lebih besar dari itu adalah melawan hawa nafsu. Dalil Dari AL Quran Allah swt. berfirman dalam surat Al Ankabut ayat 69 ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺟَﺎﻫَﺪُﻭﺍ ﻓِﻴﻨَﺎ ﻟَﻨَﻬْﺪِﻳَﻨَّﻬُﻢْ ﺳُﺒُﻠَﻨَﺎ ۚ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻤَﻊَ ﺍﻟْﻤُﺤْﺴِﻨِﻴﻦَ Artinya “Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik” [ Al-Ankabut ayat 69] Contoh Mujahadah An Nafs Tidak mudah marah atau emosi. Bersabar ketika tertimpa musibah atau ujian. Bersyukur atas nikmat yang kita terima. Memaafkan segala kesalahan orang lain. Mendahulukan kepentingan saudara kita dalam perkara dunia seraya mengharap pahala dari Allah Azza wa jalla. Tidak berbuat curang walaupun kesempatan sangat terbuka. Mengucapkan perkataan yang benar walaupun resiko besar menyertainya. Tidak berkata kecuali yang baik baik saja. Bersegera dalam berbuat kebaikan. Meninggalkan perbuatan dosa. Bagaimana Cara Menerapkan Mujahadah An Nafs Dalam Kehidupan Sehari Hari Kita perlu contoh nyata bagaimana untuk menerapkan kesungguhan melawan hawa nafsu dalam kehidupan kita sehari-hari, berikut kami sertakan contohnya Jika ada orang yang menjelekan kita, menghina atau bahkan menyakiti, maka sebagai wujud dari mujahadah an nafs adalah, kita bersabar untuk tidak membalas untuk menjelekan, menghina dan menyakiti orang yang mencela tersebut. Tapi sebaliknya, kita berusaha untuk berbuat baik kepada pencela tersebut dan memaafkan mereka. Sepertinya sulit!!, ya memang terasa sulit, tapi jika kita lakukan maka kita akan mendapatkan ketenangan dalam hidup “Silahkan coba”. Melaksanakan sholat 5 waktu berjamaah di masjid, dengan segera mendatangi masjid ketika adzan berkumandang bagi laki laki maka itu sama saja dengan melawan hawa nafsu dunia kepada amalan akhirat. Kadang menunda sholat sampai akhir sering di lakukan oleh sebagian penduduk kita, padahal pahala dari sholat 5 waktu sangat besar jika di lakukan di awal waktu dan berjamaah, ini karena kita terlalu mementingkan hawa nafsu kita. Jika di kantor kita ada kesempatan untuk melakukan korupsi dan kita yakin jika di lakukan tidak akan ketahuan, maka cara mengekang hawa nafsu kita adalah dengan melawan keinginan tersebut dengan mengingat azab Allah yang pedih bagi orang yang curang dan pencuri. Kita patut bersyukur jika kita di tempatkan di posisi yang tidak ada kesempatan untuk melakukan korupsi, karena ujian atau fitnah itu tidak menghampiri kita, tapi kalau kita ada dalam kondisi terbukanya pintu untuk korupsi, maka ingat akan azab Allah dan segeralah berdoa agar di berikan ketakwaan. Kami kira 3 contoh di atas cukup untuk menjadi bahan renungan, yang intinya segala perbuatan yang mengarah kepada dosa, maka sekuat tenaga kita tolak dan jangan di lakukan. Hikmah Mujahadah An Nafs Lalu apa hikmahnya dari kita melakukan semua pengekangan hawa nafsu ini?, berikut beberapa hikmah yang bisa kita ambil Hati menjadi tenang dan damai. Hati yang tenang damai dan tidak di sibukkan oleh banyaknya keinginan serta penyakit hasad dan dengki, adalah damban setiap orang, dan dengan mengekang hawa nafsu inilah semua akan terwujud. Akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki Kebahagiaan itu tidak terletak kepada jabatan, harta dan juga popularitas, tapi kebahagiaan adalah dengan semakin taatnya kita kepada Allah dan letaknya ada di dalam hati, mengekang hawa nafsu jelas akan menjadikan kita orang yang bahagia, karena hati kita akan tenang dan tenteram. Mudah dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla. Dengan mujahadah an nafs maka kita akan terbiasa dengan melakukan ketaatan sehingga lama kelamaan ketaatan kepada Allah akan menjadi tabiat kita dan pada akhirnya Allah akan memudahkan kita melakukan amalan-amalan tersebut sampai ajal menjemput. Akan mendapatkan ridho Allah Subhana Hu wataala. Ridho Allah akan di dapatkan jika kita memang ikhlas bermujahadah mengekang hawa nafsu kita, dalam artian kita melakukan apa yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan dan menjauhi larangannya. Demikian bahasan tentang pengertian, hikmah dan contoh bagaimana cara menerapkan Mujahadah An Nafs dalam kehidupan sehari hari, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam. Baca Juga
Pengendaliandiri atau kontrol diri (Mujāhadah an-Nafs) adalah menahan diri dari segala perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, seperti sifat serakah atau tamak. Dalam literatur Islam, pengendalian diri dikenal dengan istilah aś-śaum, atau puasa. Puasa adalah salah satu sarana mengendalikan diri. Hal tersebut berdasarkan hadis Rasulullah saw. yang artinya: "Wahai
- Mujahadah an nafs adalah usaha yang dilakukan secara sungguh-sungguh dalam berjuang melawan hawa nafsu diri sendiri. Mujahadah berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti atau makna berjuang, sedangkan an nafs artinya diri hal memperoleh hidayah rohani, manusia harus sanggup bermujahadah untuk memperoleh rida Allah hidayah adalah awal dari ketakwaaan, sehingga dengan mujahadah akan mengantarkan seseorang kepada hidayah. Namun, itu semua tidak tidak bisa diperoleh tanpa taufik dan pertolongan Allah. Seperti firman Allah SWTوَالَّذِيۡنَ جَاهَدُوۡا فِيۡنَا لَنَهۡدِيَنَّهُمۡ سُبُلَنَا ؕ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الۡمُحۡسِنِيۡنَWallaziina jaahaduu fiinaa lanahdiyannahum subulana; wa innal laaha lama'al muhsiniinArtinya "Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik". QS. Al-Ankabut 69Ayat ini menjelaskan bahwa Allah memberi janji kepada orang-orang mukmin yang berjihad dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dan membela agama-Nya semata untuk mencari keridaan Allah, maka akan ditunjukkan kepada mereka jalan-jalan yang mengantarkan mereka menuju kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. Dia memberi balasan yang lebih baik kepada siapa saja yang mengembangkan sikap kebajikan dalam hal apa pun dan kepada siapa pun, tentu setelah semua kewajiban terpenuhi dengan Al-Qur'an, ada banyak ayat yang menyebutkan tentang perlunya mujahadah dalam mengendalikan hawa nafsu, seperti tertera dalam surah yusuf ayat 53مَاۤ اُبَرِّئُ نَفۡسِىۡۚ اِنَّ النَّفۡسَ لَاَمَّارَةٌۢ بِالسُّوۡٓءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىۡ ؕاِنَّ رَبِّىۡ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌWa maa ubarri'u nafsii; innan nafsa la ammaaratum bissuuu'i illaa maa rahima Rabbii; inna Rabbii Ghafuurur RahiimArtinya "Dan aku tidak menyatakan diriku bebas dari kesalahan, karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang". QS. Yusuf 53 Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Nabi Yusuf sebagai manusia mengakui bahwa setiap nafsu cenderung dan mudah disuruh untuk berbuat jahat kecuali jika diberi rahmat dan mendapat perlindungan dari Allah. Yusuf selamat dari godaan istri al-Aziz majikannya karena limpahan rahmat Allah dan perlindungan-Nya, meskipun sebagai manusia Yusuf juga tertarik pada istri al-Aziz sebagaimana perempuan itu tertarik Mujahadah An Nafs Untuk mencapai tujuan bermujahadah an nafs, hal ini juga tergantung pada kuatnya iman, kokohnya akidah, dan tegaknya amal ibadah dalam diri setiap muslim. Karenanya, hal utama yang perlu dilakukan untuk bersungguh-sunggug melawan hawa nafsu adalah memelihara iman, memurnikan akidah, dan menegakkan amal e-modul "Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X", berikut ini hikmah yang bisa diperoleh ketika bermujahadah an nafs Meningkatnya sifat sabar, dengan tidak cepat memberikan reaksi berlebihan terhadap permasalahan yang timbul Dapat mencegah perilaku buruk atau negatif seseorang Mendapatkan penilaian yang positif dari lingkungan Terbinanya hubungan baik dalam berinteraksi sosial dengan sesama. Baca juga Dalil Naqli, Landasan dan Hikmah Syaja'ah dalam Islam Kisah Teladan Nabi Yusuf As Menjaga Hawa Nafsu dari Maksiat Daftar Hikmah dan Manfaat Syua'bul Iman dalam Islam - Pendidikan Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom
AlQuran juga memerintahkan kepada kita untuk selalu berprasangka baik dan menjaga kerukunan dan mempererat ukhuwah atau persaudaraan, baik sesama umat Islam maupun yang lainnya. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak dan baca ayat-ayat al-Quran tentang perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzhzhan), dan persaudaraan
Setiap muslim diperintahkan untuk melakukan mujahadah an-nafs. Di bawah ini yang merupakan pengertian mujahadah an-nafs …. A. bersungguh-sungguh untuk berserah diri kepada Allah Swt B. Perjuangan sungguh-sungguh melawan orang kafir C. bersungguh-sungguh bersabar menerima cobaan dari Allah Swt D. perjuangan sungguh-sungguh menahan rasa takut E. perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsuPembahasanyang merupakan pengertian mujahadah an-nafs adalah perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa E-Jangan lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat terus OK! 😁
Keduahadits tersebut mengisyaratkan bahwa Rasulullah saw. diperintahkan untuk menyebarkan Islam dengan pedang, yaitu dengan memerangi mereka yang tidak mau menerima Islam sebagai agama sampai mereka memeluk agama ini, mengakui tidak ada tuhan selain Allah, mengakui bahwa Muhammad itu rasul Allah, mendirikan shalat, dan membayar zakat sebagaimana yang telah ditetapkan.
. 424 285 55 111 418 274 306 165